BPJN Wilayah Riau Permainkan Dana APBN Ratusan Miliar Setiap Tahun-nya

- Jurnalis

Rabu, 1 Mei 2024 - 11:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oplus_0

oplus_0

Pekanbaru, RIAU, (NVC) — Setelah dua kali diberitakan Media On-Line nadaviral.com terkait kerusakan ruas jalan di Pekanbaru – Muara Lembu, Simpang Bunut – Teluk Meranti, Lintas Timur, Pekanbaru – Kandis – Duri dan Paket pekerjaan dalam Kota Pekanbaru sekitarnya.

Pekerjaan yang baru saja dikerjakan pada akhir Desember 2023 lalu dengan sistem Pengaspalan, kemudian rusak, kini ditambal begitu saja tanpa dilakukan pengerukan lebih dulu sehingga terlihat kegagalan Konstruksinya. Demikian juga penanganan Box Culvert di Jalan Kaharudin Nst, terlihat begitu amburadul.

Ruas jalan rusak dimaksud, berada di persimpangan Lampu Merah Marpoyan – Pasir Putih. “Begitulah cara kerja pihak BPJN Wilayah I dan II Riau, bekerja asal-asalan untuk mempermainkan dana APBN Ratusan Miliar setiap Tahun-nya,” kata warga inisial Bom yang melintas kepada nadaviral.com di lokasi. Sabtu, (27/4/2024).

Selain Badan Jalan yang dikerjakan asal-asalan, penanganan Bahu Jalan juga tidak kalah parahnya. Titik Bahu Jalan yang kondisinya parah karena dikerjakan asal-asalan juga berada di dekat Lampu Merah Marpoyan itu.

Wakil Ketua Umum DPP Perkumpulan Pemimpin Redaksi Intelektual (PPRI), Bowoziduhu Bamen angkat bicara soal penanganan Pemeliharaan Jalan di Riau yang dibiayai dana APBN Ratusan Miliar setiap Tahun nya.

“Dari Tahun 2004, hingga saat ini saya lebih banyak waktu melakukan survey di lapangan tentang penanganan Jalan di Riau oleh Satker NVT, PJN atau sekarang disebut BPJN. Hal ini kita lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan di Riau secara optimal,” kata Bowo.

Dulu Satker ini saat di Pimpin oleh Nasri, ST dan salah satu Pegawai Honor nya saat itu, Irzami sempat memimpin Satker ini Bidang Program dan sekarang Zami pindah jadi Kasatker di Kepulauan Riau.

“Intinya, kinerja baik Pimpinan, PPK, Kontraktor dan Konsultan yang menangani proyek APBN di Satker BPJN ini, tidak pernah memuaskan Masyarakat dan selalu menjadi sorotan para Media dan LSM. Kita menduga Korupsi di Satker BPJN ini sangat dramatis dan fantastis! Presiden RI tidak mengetahui hal ini,” ungkap Bowo. Rabu, (01/05/2024).

Hal ini, telah dikonfirmasi kepada pihak Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II, Herison. Demikian juga pihak Satker Wilayah I Riau, Rudisman yang melanjutkan tugas Syamsurizal. Namun slow respon.

Lalu pada Senin, 29 April 2024, Pukul 13.07.WIB, Media ini melakukan konfirmasi kepada PPK BPJN Wilayah II, Made. Namun, hingga berita ini diterbitkan, PPK Made tidak mau merespon pesan konfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Kabar terbaru, Kasatker BPJN Wilayah II Herison, telah dilaporkan salah satu LSM ke Jaksa Agung dan APH lainnya terkait penanganan Proyek Jalan Nasional, Jalan Lintas Timur dan ruas Jalan dalam Kota Pekanbaru sekitarnya.

oplus_0

Diberitakan sebelumnya dengan judul, Korupsi Dana APBN, PPRI dan BAKORNAS akan Laporkan Kementerian PUPR – BPJN Wilayah Riau ke Presiden.

Pekerjaan Pemeliharaan lintas Jalan Nasional dengan ruas jalan (Kota Pekanbaru – Muara Lembu), Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, membuat LSM dan sejumlah Media geram.

Selain Paket Pekanbaru – Muara Lembu, bagian lainnya yang di tangani Satker BPJN Wilayah II Riau ini yaitu ruas Jalan di Panam, ruas Jalan di Simpang Kubang dan di Jalan Raya Pasir Putih.

Anggaran biaya sangat fantastis, mulai dari Tahun Anggaran 2021 s/d awal Tahun 2024, lebih dari Rp 210.000.000.000 (dua ratus sepuluh miliar) Rupiah.

Tetapi, kondisi fisik pekerjaan di lapangan, justeru tidak sesuai dengan harapan Masyarakat Riau akibat kerusakan jalan dengan kondisi mengerikan.

“Kalau Litas Timur, Lintas Nasional, termasuk ruas jalan di Panam, Kubang dan Pasir Putih, itu ditangani oleh Satker Wilayah II di bawah Komando, Herison selaku Kasatker dan si Made selaku PPK. Kalau bagian saya, yaitu Wilayah I,” kata Rudisman,” kepada Awak Media via pesan WhatsApp pekan lalu.

Demikian halnya kondisi jalan di Simpang Bunut – Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau. Dari pantauan Tim Media ini pekan lalu, kondisinya sangat memprihatinkan sesuai keterangan foto lapangan.

Padahal, proyek Peningkatan Jalan Sp.Bunut – Teluk Meranti ini oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Riau, barus saja selesai kontrak Tahun 2023 lalu hingga Pemeliharaan sampai awal April 2024 dengan Anggaran dana APBN sebesar Rp 38,667 miliar.

Sedangkan kondisi jalan yang baru saja di tangani BPJN Wilayah II khususnya dalam Kota Pekanbaru, terutama di titik ruas jalan tepatnya di Lampu Merah Persimpangan Jalan Kaharuddin Nasution – Jalan Raya Pasir Putih – arah Jalan ke Kubang, cukup mengerikan.

Kondisi ini sudah disampaikan kepada Kepala Satuan Kerja (Ka. Satker) BPJN Wilayah II Riau, Herison beberapa waktu lalu sesuai keterangan Herison yang di muat dalam berita Media ini sebelumnya bahwa, tidak ada kendala dalam pelaksanaan pekerjaan itu.

Baca Juga :  Polisi Tindak Tegas Aksi Balap Liar di Sabah Balau, Ratusan Unit Motor Diamankan

Pantauan pada pagi Selasa, (23/4/2024), tepatnya di titik Lampu Merah Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Awak Media ini mengamati kendaraan besar bertonase tinggi melintasi ruas jalan itu dengan sangat berhati-hati mengelakkan Lubang melebar sambil mengambil dokumentasi Foto.

Sedangkan di ruas Jalan Pasir Putih, juga tidak kalah buruknya. Dan, di ruas Jalan Nasional Pekanbaru – Muara Lembu, ada beberapa titik dengan kerusakan cukup parah yang tidak ditangani Wilayah II. Padahal, dana APBN yang dianggarkan hingga Rp 200 miliar secara Multy Years Tahun lalu.

Kondisi seperti ini, membuat warga Riau kesal, kecewa dan marah karena mengindikasikan adanya penyalahgunaan wewenang dan Jabatan dalam pengelolaan dana APBN hingga Ratusan Miliar setiap Tahun-nya, namun kondisi jalan justeru semakin parah.

“Kami tidak menyangka aliran dana APBN mencapai Ratusan Miliar setiap Tahun-nya untu Pemeliharaan Jalan di Riau. Tapi kenapa kondisi jalan saat ini tidak maksimal penanganannya, apakah proyek di Riau ini hanya syarat Korupsi saja?,” geram warga sambil bertanya.

Keterangan warga Muara Lembu, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan atas kondisi ini, tetap sama, yaitu kekecewaan. Merasa kesal karena sudah membayar Pajak, namun justeru kecewa dengan kinerja buruk Kementerian PUPR yang ada di Riau.

“BPJN Riau harus menjelaskan penggunaan dana APBN setiap Tahun-nya. Mulai dari Paket, KAK, RAB, Volume, Efektif target dan Titik pekerjaan. Jangan-jangan, di atas ruas jalan yang sedang dikerjakan, kembali di anggarkan. Dana mengalir terus, tapi pekerjaan tidak efektif, ini kan bisa dianggap proyek icak-icak tapi Korupsi semakin dramatis,” ungkap warga dalam rangkuman Media ini.

Warga kemudian meminta Ka Satker dan PPK di Kementerian PUPR BPJN Wilayah I dan Wilayah II Riau segera dievaluasi total hingga dipecat dari Kepegawaian jika terbukti terlibat dalam Korupsi Dana APBN secara berjama’ah.

“Kondisi lapangan yang menjadi alasan kami meminta Pegawai Pengelola dana APBN di BPJN Wilayah Riau dievaluasi dan di pecat jika terindikasi Korupsi. Termasuk Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas proyek juga harus dievaluasi dan didenda sesuai unsur Pidana yang dilanggar,” tegas Warga Riau ini.

oplus_32

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPD LSM BAKORNAS Riau, Bowoziduhu Bawamenewi merespon positif dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Warga Masyarakat Riau yang meminta Pejabat Kementerian PUPR yang bertugas di BPJN Wilayah Riau dievaluasi, di pecat dan di hukum secara Pidana jika terindikasi Korupsi.

“Saya kira perlu ditindaklanjuti permintaan Masyarakat Riau ini. Kita lakukan koordinasi ke DPP BAKORNAS di Jakarta guna mempermudah memasukan Laporan ke Kejagung, KPK RI, BPK RI, PPATK, Kapolri dan ke Presiden RI guna mempercepat proses hukum-nya,” kata Bowozi yang pernah menimba Ilmu di Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru-Riau ini.

Pria pemilik Media NADAVIRAL.COM ini, juga menjadi Ketua DPP Perkumpulan Pemimpin Redaksi Intelektual (PPRI) dan sudah 2 Periode menjadi Ketua DPD Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Riau dan sudah aktif menulis di Media sejak Tahun 1999, terakhir di Media Cetak HARIAN KORAN RIAU Tahun 2022 dan terakhir sebagai Alumni di Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC) dengan Kategori “Penulis Terbaik”.

Pihaknya sangat memahami kondisi pembangunan di Riau, dalam arti mendukung proses yang baik dan menyuarakan kondisi kinerja buruk untuk segera mungkin dicarikan solusi. Tidak di satu sisi saja menilai, tetapi harus sesuai kondisi ril di lapangan.

“Khusus di BPJN yang dahulu disebut PJN, dari pengamatan saya, penanganan ruas jalan Lintas Timur, ruas Jalan Pekanbaru – Kandis – Duri dan perbatasan Rohil-Dumai. Pekanbaru-Perawang-Siak. Pekanbaru-Kampar. Dalam Kota Pekanbaru dan Lintas Kota Pekanbaru – Kuansing tidak pernah memuaskan Masyarakat Riau akibat kekecewaan,” bebernya.

Lanjutnya lagi. “Padahal, aliran dana APBN untuk menangani kerusakan ruas jalan di Riau setiap Tahun nya, diperkirakan lebih kurang mencapai Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar). Belum termasuk penggunaan Dana untuk Kantor BPJN seperti Gaji Pegawai, Gaji Cleaning Service, Gaji Satpam dan Dana Pemeliharaan serta Perawatan Kantor BPJN itu sendiri” ungkapnya.

Sayanya, selama ini pihak yang dieluk-elukan di Riau, baik itu Gubernur, Polda, Kejati, BPK, Inspektorat, TOMAS dan Legislatif atau DPRD Riau selaku pihak Penegak Hukum dan Pengawas kebijakan Pemerintah justeru tidak berkutik.

“Ini menjadi pertanyaan besar bagi kita khususnya Aktivis, Kontrol Sosial dari Media Massa dan Masyarakat Riau tentunya. Harapan saya, mohon Doa nya, mari kita sama-sama berperan turut serta mendorong Penegak Hukum dan Kepala Negara RI untuk mengusut dugaan Korupsi di Kementerian PUPR – BPJN Wilayah Riau demi keselamatan Uang Negara dan masa depan Anak-Cucu Masyarakat Riau yang optimal dan cemerlang,” pungkasnya. ***

Sumber : NADAVIRAL.COM
Foto : Dok. Media NVC

Berita Terkait

Rutan Medan Berikan Layanan “Darling” untuk Warga Binaan yang Mengalami Sakit
DPW FRN Riau Resmi Mendaftar ke Kesbangpol Provinsi Riau
Setelah Sukses dengan Indikasi Geografis, DJKI Beralih Fokus pada Hak Cipta dan Desain Industri
Kapolda Riau Pantau Rapat Pleno KPU Rohil, Ajak Semua Pihak Jaga Persatuan dan Kedamaian
LAPAS Bengkalis Razia Gabungan, Lakukan Tes Urine, Periksa Narkoba dan Sajam
Dukung Program Ketahanan Pangan, Ka LAPAS Pekanbaru dan Jajaran Panen Hasil Pembinaan Kemandirian Warga Binaan
Masyarakat Pertanyakan Keabsahan Legal Standing Badan Hukum Paguyuban PKMNR
Petugas LINMAS Pilkada 2024 Alami Kecelakaan Kerja, KPU Dituntut Bertanggung Jawab

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 00:53 WIB

Rutan Medan Berikan Layanan “Darling” untuk Warga Binaan yang Mengalami Sakit

Selasa, 3 Desember 2024 - 00:49 WIB

DPW FRN Riau Resmi Mendaftar ke Kesbangpol Provinsi Riau

Selasa, 3 Desember 2024 - 00:40 WIB

Setelah Sukses dengan Indikasi Geografis, DJKI Beralih Fokus pada Hak Cipta dan Desain Industri

Senin, 2 Desember 2024 - 17:58 WIB

Kapolda Riau Pantau Rapat Pleno KPU Rohil, Ajak Semua Pihak Jaga Persatuan dan Kedamaian

Senin, 2 Desember 2024 - 17:47 WIB

LAPAS Bengkalis Razia Gabungan, Lakukan Tes Urine, Periksa Narkoba dan Sajam

Berita Terbaru

Headlines

DPW FRN Riau Resmi Mendaftar ke Kesbangpol Provinsi Riau

Selasa, 3 Des 2024 - 00:49 WIB