BENGKALIS, (NVC) — Sebuah mobil Kijang INOVA mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Bantan Dusun Lebai Wahid, Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, pada munggu (12/1/2025) sekitar pukul 13.20 WIB.
Insiden tersebut terjadi ketika mobil dalam perjalanan dari jalan pramuka menuju acara resepsi pernikahan di delik desa bantan tua.
Menurut keterangan warga, mobil melaju dengan kecepatan sedang dari arah Bengkalis. Sesampainya di tikungan dekat Balai Desa Bantan, roda kiri mobil keluar dari bahu jalan.
Diduga karena panik, pengemudi secara tidak sengaja menekan pedal gas, sehingga kendaraan menghantam jembatan masyarakat dan terperosok ke dalam parit di sisi kanan jalan.
“Untung saja saat kejadian tidak ada kendaraan lain yang melintas. Kalau ada, pasti akan memakan korban seperti kejadian sebelumnya,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Lokasi tikungan ini dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Warga setempat telah lama mengeluhkan kondisi jalan dan meminta perhatian pemerintah untuk melakukan perbaikan serta pemasangan rambu peringatan di area tersebut.
Insiden ini menjadi perhatian karena warga menduga mobil yang mengalami kecelakaan adalah kendaraan dinas milik Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis. Dugaan ini diperkuat oleh nomor polisi (nopol) kendaraan yang di pasang. sebagai BM 538 DD.
Namun, setelah kecelakaan, pengemudi mobil diduga langsung mencopot pelat nomor kendaraan untuk menghindari identifikasi. Langkah tersebut memicu kecurigaan bahwa kendaraan dinas sedang digunakan untuk keperluan pribadi, yang tidak sesuai aturan.
“Kami melihat sopirnya buru-buru melepas pelat nomor begitu kecelakaan terjadi. Padahal, mobil dinas seharusnya hanya digunakan untuk kegiatan resmi,” tambah seorang saksi mata.
Tindakan pengemudi yang diduga melanggar aturan ini memunculkan pertanyaan tentang pengawasan dan penggunaan kendaraan dinas di Kabupaten Bengkalis. Jika benar terbukti, maka hal ini menjadi preseden buruk yang perlu segera ditangani.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Dinas Perkebunan Bengkalis terkait insiden tersebut. Aparat kepolisian juga belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyelidikan lebih lanjut.
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas untuk mencegah penyalahgunaan mobil dinas serta meningkatkan keselamatan di jalan raya, terutama di lokasi rawan kecelakaan.
Sebagai langkah antisipasi, warga meminta pemasangan rambu peringatan, perbaikan infrastruktur jalan, serta patroli berkala di daerah rawan kecelakaan. Mereka juga meminta agar aparat menindak tegas pengguna jalan yang melanggar aturan.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian saat berkendara, baik untuk pengemudi kendaraan pribadi maupun dinas. Pemerintah diminta meningkatkan pengawasan, dan memastikan aturan penggunaan kendaraan dinas ditegakkan.
Kondisi lokasi kecelakaan yang sering memakan korban juga harus menjadi prioritas perhatian pemerintah untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
(Diah Vivian Sari SH)