PEKANBARU, RIAU, (NVC) — Seorang oknum mengaku Intel inisial RH diduga mencoba menggeledah sebuah Grosir di Jalan Fajar Kota Pekanbaru Riau tanpa mengantongi surat perintah, Rabu sore (10/04/2024) sekira pukul 16.30 WIB.
Dalam aksinya, oknum yang mengaku intel itu awalnya berpura-pura sebagai pembeli dan menanyakan sejumlah merek rokok yang tidak berlabel Bea Cukai kepada pemilik Grosir inisial AI, 33 tahun.
Karena curiga gelagat oknum, di antara nama rokok yang disebutkan, oknum berpura-pura mengaku ada satu merek di grosirnya tapi tidak banyak. AI mengaku, rokok tersebut dia beli karena menghargai sales yang terus bolak balik menawarkan rokoknya untuk dititip di grosir.
“Ada, merek itu tapi tidak banyak. Saya hanya beli beberapa kemarin karena menghargai sales nya. Saya tidak bersedia dititipkan dalam jumlah banyak, meskipun pembayaran nya setelah terjual,” jelasnya.
Mendengar pengakuan korban, oknum yang berpangkat Aiptu itu mulai mengintimidasi korban sambil menyebutkan aturan pasal konsumen dan pasal bea cukai dalam menjual sebuah produk rokok.
Karena penasaran, AI selaku pemilik grosir mencoba memastikan identitas pelaku yang mengaku intel itu. AI menanyakan kesatuan, meminta ditunjukkan KTA dan Surat Perintah dari atasan.
Awalnya permintaan itu enggan direspon RH dan berusaha mengalihkan topik pembicaraan, namun karena pemilik grosir terus mendesak, akhirnya pelaku mengaku berasal dari Polresta Pekanbaru sambil memperlihatkan KTA berpangkat Aiptu.
“Saya tidak melarang abang menjual barang, menjual segunung pun tidak masalah, yang penting punya tonggak. Tonggak maksud saya pegangan dari Polda turun ke Polresta,” ucap RH.
Kemudian, pemilik toko mengulangi menanyakan surat perintah penggeledahan, RH mengaku tidak ada dan langsung bergerak mengecek isi grosir sambil mengaktifkan video kamera ponselnya.
Aksinya tidak hanya sampai disitu, RH juga mencoba memasuki area kasir dan mengecek barang di bawah meja kasir tanpa permisi terlebih dahulu.
Tidak terima tindakan pelaku, AI langsung menegur dan mendorong oknum tersebut keluar dari area kasir sembari meminta pergi jika tidak ada surat perintah.
Aksi oknum tersebut sempat terekam kamera ponsel karyawan dan pemilik grosir. Bahkan, saat oknum diusir pemilik toko dari area kasir terlihat jelas tidak terima dan menggertak pemilik toko dengan nada tinggi.
“Eh Kamu jangan tolak – tolak saya, jadi mau keroyok saya? silahkan, keroyok saya keroyok saya,” kata RH sambil menyudutkan kepalanya ke arah pemilik toko.
Peristiwa yang memalukan itu disaksikan karyawan dan sejumlah pengunjung grosir. Bahkan, sejumlah pelanggan pergi dan batal berbelanja karena merasa terganggu.
“Gara-gara ribut, pelanggan yang datang jadi terganggu bang dan sebagian pergi tidak jadi belanja. Entah polisi dari mana itu,” ucap IC kesal kepada awak media.
AI selaku pemilik grosir meminta kepada awak media untuk mengecek kebenaran identitas oknum itu. Menurutnya, tidak mungkin seorang oknum intel berpangkat Aiptu tidak tau aturan penggeledahan sebuah tempat.
Terpisah, RH saat dikonfirmasi awak media melalui voice call mengaku berasal dari Intel Polda Riau bagian Perencanaan. Sedangkan kepada pemilik grosir, RH mengaku berasal dari Intel Polresta Pekanbaru.
Dikonfirmasi Media ini pada Senin, (15/4/2024) sekitar Pukul 14.50.WIB melalui Telepon WhatsApp, (R) mengaku hanya menegur dan sudah berdamai dengan Korban. (R) meminta kerjasama Jurnalis untuk tidak menaikan berita terkait hal itu.
(R) juga menjelaskan bahwa dia bertugas di Polda Riau, dan telah memperlihatkan KTA nya kepada korban serta memperjelas bahwa dirinya adalah seorang Polri penegak hukum.
“Awalnya saya hanya mau beli Rokok, lalu saya menegur korban terkait salah satu merk Rokok untuk tidak dijual. Kami sudah damai, saya minta kerjasama Jurnalis untuk tidak menayangkan berita itu lagi, kita harus saling menjaga,” kata R.
“Saya sudah jelaskan bahwa saya dari bagian Intel Polda Riau selaku penegak hukum. Kalau bisa, kita ketemu di Polda, karena saya sedang Piket di Pos belakang. Tolong dihapus berita yang sudah tayang itu dulu. Saya dan korban sudah damai hingga saling berpelukan dan saya meminta maaf,” tambah R.
Hingga berita ini tayang, awak media masih berupaya melacak kebenaran identitas oknum intel tersebut kepada pihak terkait di Polda Riau maupun Polresta Pekanbaru. (Rls)
…bersambung…