PEKANBARU, (NV) — Ada-ada saja tingkah oknum Admin Grup WhatsApp (WA) Gabungan Masyarakat Nias Pro Uun-Ade ini, setelah menuding Anggota Grup WA “di pikiran mu uang saja”, lalu kemudian menyebut Anggota Grup inisial BM warga Kota Pekanbaru “mulut mu mengeluarkan Taik”.
Peristiwa itu terjadi pada Senin, (28/10/2024) siang melalui WA Grup tersebut, sekira Pukul 14.00.WIB. Berawal saat Anggota Grup, BM berkomentar di dalam Grup dengan mengatakan, “Oskadon Oyee, Uun Menang..!!”.
Lalu Mars membalas dengan mengatakan “dari kemarin kamu tidak pernah pro dengan Uun, uang saja di pikiranmu, kami tidak pernah diberi uang oleh Uun-Ade se persen pun,” kata Mars sambil mengeluarkan BM dari Grup langsung.
Lalu, BB mengirim pesan ke nomor pribadi Mars dengan mengatakan, “Apa masalahnya, salahnya dimana. Kok jadi pahlawan kesiangan dengan suka-suka hatimu mengeluarkan orang dari Grup, kalau Grup itu milik pribadi, lalu kenapa semua orang dimasukan dan kenapa alergi sekali dengan setiap orang berpendapat?,” kata BM menanyakan ke Mars.
Supaya Mars sadar, lanjut BM lagi, “Sebelum bang Uun menjadi Pj Wali Kota Pekanbaru, saat masih menjabat Sekwan DPRD Provinsi Riau, bang Uun pernah menelepon saya dan meminta Rekening saya, mengirimi uang Rp 1,500 juta untuk Makan Minum jelang Tahun Baru. Padahal, kami tidak saling mengenal. Setelah saya tanya bang Uun, beliau katakan saya sudah menelusuri dan Anda layak jadi teman dan perlu diperhatikan,” ungkap BB.
BB juga tidak tahu kenapa Mars sensitif sekali hingga suka-suka mengeluarkan orang dari Grup. Tapi saat BM mengingatkan Mars akan meneruskan kata-kata kotornya terhadap Anggota Grup bang Uun.
Mars malah menantang dengan mengatakan, ” Silahkan kirim saja ke Uun, kita lihat saja nanti,” kata Mars lagi. Lalu BB mengatakan, “Sekarang saya sudah paham dan sangat memaklumi pola pikir si Mars itu.
Bukti percakapan Mars dengan BB, dikirim ke beberapa Admin Grup untuk meminta respon atas peristiwa yang terjadi. Mars harus di didik dan di bina dengan baik supaya tidak kurang ajar terhadap orang lain.
“Sebagai bentuk kekecewaan kita, maka siap kita pajang Spanduk di Jalanan bahwa dengan bunyi: “Tim Pro Uun-Ade sebut mulut warga Pekanbaru seperti mengeluarkan Taik”. Supaya Mars dibina ke jalan yang benar,” tegas BM yang pernah belajar di Fakultas Hukum Unilak Pekanbaru itu.
Terkait perbincangan dalam Grup akan ada pembentukan Panitia untuk pertemuan dengan Uun-Ade tanggal 04 November 2024. Bahkan para calon tim Panitia Pelaksana berusaha terus mengingatkan agar warga segera menyerahkan KTP.
“Perbincangan dalam Grup itu juga, saya sangat mendukung hal itu, namun dengan catatan saya minta, sebelum membentuk Panpel agar berkoordinasi kepada pihak yang di Tua-kan seperti TOMAS, TOGA dan TODA Pro Uun-Ade supaya benar-benar matang dan sukses pelaksanaannya,” jelas BM.
Saat ini, tambah BM, proses hukum di Polda Riau terkait SPPD fiktif di DPRD Riau saat Uun menjabat Sekwan dan didukung pernyataan Kabid Humas Polda Riau, Kombes. Pol. Anom Karbianto, S.Ik di beberapa Media On Line beberapa waktu lalu.
Terungkap dalam proses Penyidikan, ada dugaan pembelian Ribuan Tiket Pesawat dan ada pembelian 15 jenis barang seperti Tas terhadap salah seorang Perempuan inisial MS yang merupakan Pegawai Honorer di Sekwan DPRD Riau saat itu yang kemudian Barang-Barang itu telah diserahkan kepada pihak Penyidik.
“Untuk menghindari persepsi dan asumsi buruk, perlu kita ketahui bersama, bahwa saya tidak pernah meminta untuk bergabung di Grup WA seperti saya sebutkan tadi, tetapi saya digabungkan oleh rekan saya yang merupakan salah satu Admin Grup setelah koordinasi dahulu ke saya,” pungkasnya.
“Pesan saya, mohon kepada pihak agar jangan asal membawa atau mengatasnamakan Warga Suku Nias di Pekanbaru-Riau hanya untuk kepentingan segelintir orang tanpa melakukan Musyawarah lebih dulu. Ingat, jangan sampai suara kita dibeli 2 (dua) Karung Beras atau dua kali 50 Kg Beras selama 5 Tahun atau 1 Periode dalam kondisi tidak solid,” tutup BM. *** (Bagian Ke – I … )
Editor : Red