PEKANBARU, (NVC) — Sebuah perkumpulan berbasis kegiatan Sosial bernama Grup Marpoyan Damai dan Sekitarnya merasa berduka atas meninggalnya Almarhum, Meiman Serius Zega (40) yang sehari-hari dipanggil pak Wulan.
Pak Wulan (Almarhum) meninggalkan isteri dan 2 orang Anak nya serta Saudaranya dan juga teman-temannya sesama Anggota Grup Marpoyan Damai.
Kepergian pak Wulan benar-benar di luar dugaan, karena terjadi begitu cepat tanpa ada unsur lain seperti perkelahian dan atau pertengkaran hebat yang memakan waktu lama.
Meninggalnya pak Wulan secara cepat hanya karena kesalahpahaman antara Korban dengan Pelaku pembunuhan inisial DH (41) yang terjadi di Kedai Tuak milik Frengky Situmeang di jalan Rajawali – jalan Dagang, Pasir Putih, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Minggu, (21/9/2025), sekitar Pukul 19.00 WIB.
Ternyata, Korban dan Pelaku merupakan sahabat dekat karena sudah berlangsung lama pertemanan mereka yang penuh ke akraban dan setia.
Penyebab tewasnya Almarhum sebagaimana keterangan Kapolsek Siak Hulu setelah melakukan BAP terhadap pelaku DH, dilatarbelakangi kesalahpahaman melalui percakapan chatingan di Grup Marpoyan Damai.
Di dalam chat Grup tersebut, korban dengan sambil bercanda menanyakan kepada pelaku dimana pak Ezra yang berjulukan “Bupati”. Kemudian oleh korban posting Foto antara pelaku dengan Bupati yang sedang duduk bersama dengan mengatakan nofalukha ira (dalam bahasa Nias) atau “mereka sudah jumpa” (dalam bahasa Indonesia).
Bahkan di sore Minggu itu, korban, pelaku dan sejumlah teman-teman mereka yang didominasi Anggota Grup Marpoyan Damai memang sedang kumpul bersama menikmati segelas Tuak di TKP. Artinya, tidak ada keributan maupun cek cok sebelum terjadi pembunuhan itu.
Bahkan, teman-teman lain merespon chat candaan itu di Grup. Disaat itu juga muncul kalimat “RIP”, namun kalimat RIP itu tidak ditujukan kepada pihak tertentu dan atau menyebutkan siapa nama yang RIP.
Kemudian, pelaku merespon dengan mengajukan pertanyaan “siapa yang RIP”. Warga Grup lainnya, Yadi Lase sempat mengingatkan agar jika tidak memahami candaan, supaya cukup dilihat saja chat itu dan diabaikan saja.
Seiring waktu berjalan, korban pada Pukul 18.59 WIB sempat meminta maaf melalui chat di Grup. Lalu kemudian pelaku juga sempat meninggalkan TKP dengan alasan pergi ke rumahnya sebentar.
Kemudian tiba-tiba saja, sesuai keterangan teman-tekan korban, pelaku kembali datang, tanpa bicara langsung menghampiri korban, memegang sambil merangkul kepala korban lalu mengambil sebilah Pisau merk Kolombia yang sudah dia siapkan di pinggangnya ditancapkan di Leher dan di bagian Dada bawah korban.
Aksi pelaku terbilang spontan karena tanpa aba-aba atau bicara, langsung membunuh korban, sehingga tidak sempat dilerai oleh teman-teman yang ada di TKP. Saat kejadian, Iwan Laia dan Ofili Zalukhu sempat memegang pelaku DH dan berhasil menjatuhkan Pisau dari tangan pelaku.
Pada saat melerai, pelaku berusaha menusuk Ofil yang memegang bahunya dengan mengayunkan Pisau ke arah belakang, tapi Ofil berhasil mengelak, akhirnya pelaku meleset dan Pisau nya tertancap di Paha pelaku sendiri hingga bercucuran darah.
Sementara menurut pihak keluarga korban dalam acara Do’a Penghiburan di Rumah Duka, bahwa korban mendapat 4 tusukan di Leher, Dada dan di samping bagian Telinga.
Kapolsek Siak Hulu, Kompol Hendra Setiawan dalam keterangan Pers nya mengatakan, pelaku DH dijerat Pasal 340 Jo 338 KUHPidana.
“Pelaku telah kita amankan beserta barang bukti berupa Pisau merk Kolombia dan Sepeda Motor Honda Beat warna Merah Putih BM 6807 FE,” kata Kompol Hendra.
Dalam kesempatan itu, pada Senin (22/9/2025), mewakili Grup Marpoyan Damai, Ta’aroni Duho alias pak Geby menyampaikan kata-kata penghiburan serta turut berbelasungkawa sedalam-dalam nya atas meninggalnya pak Wulan Zega.
Mulai dari peristiwa itu terjadi, Keluarga Besar Grup Marpoyan Damai tidak lepas dan terus Melayat di Kediaman Duka hingga mengantar Jenazah korban ke tempat peristirahatan terakhir pada Rabu, (24/9/2025).
Perkumpulan Keluarga Besar Grup Marpoyan Damai yang tidak memiliki legal standing seperti AD-ART, Notaris, SK Kemenkum HAM dan juga tidak ada susunan struktural Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB), namun lebih militan dalam melakukan kegiatan Sosial baik dalam Suka Cita maupun Duka Cita.
Termasuk jika ada yang Sakit, Pesta Nikah dan atau bentuk acara Syukuran lainnya. Sedangkan kegiatan rutinitas bulanan, juga mengadakan acara Arisan yang di Koordinir oleh Bezisokhi Bawamenewi yang akrab disapa BW sebagai bentuk kegiatan Silaturahmi antar sesama Anggota Grup Marpoyan Damai.
Selamat jalan Sahabat kami, Saudara kami sesama Anggota Grup Marpoyan Damai. Semoga engkau ditempatkan di SisiNYA dan sampai jumpa di Yerusalem.
Semoga keluarga yang ditinggal selalu diberi Kesabaran, Ketabahan, Kekuatan dan Penghiburan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesan baikmu akan selalu dikenang. ***
Penulis : Bomen