PEKANBARU, (NV) – Merasa tidak puas, kecewa hingga merasa dirugikan dengan hasil kerja pihak Mekanik di Bengkel PT. HOHO MARPOYAN, Konsumen selaku pemilik Moge CBR-150cc, BW warga Marpoyan Damai, Pekanbaru-Riau didampingi Mekanik senior, FM dan Media mendatangi PT HOHO MARPOYAN menuntut Ganti Rugi atas kelalaian pihak Bengkel PT. HOHO. Rabu, (21/2/2024) Pukul 09.15.WIB.
Saat Konsumen menanyakan ke pihak Bengkel bahwa, awal mulanya korban menyampaikan keluhan terkait suara Motor ketika semakin tinggi digas maka merasakan getaran dan kasar.
Lalu kemudian korban meminta kepada Bengkel PT. HOHO MARPOYAN untuk mengecek, lalu kemudian pihak Bengkel mengatakan akan dicek. Ternyata pihak Bengkel mengatakan tidak ada masalah dan Motor boleh dibawa pulang.
Setelah sampai di rumah, lalu diparkirkan dengan menggunakan Standar 2. Ketika dicoba dihidupkan kontaknya, ternyata hidup mati.
“Seperti itu lah kondisi terakhir. Padahal pihak Bengkel mengatakan tidak ada masalah. Pihak Bengkel, Leo mengatakan kepada saya tidak ada masalah, ternyata tidak sesuai harapan, justeru Motor kami semakin parah kondisinya,” kata pemilik Motor, BW kepada Wartawan pada Rabu pagi.
Korban mengaku ada banyak jenis atau item Sparepart yang diserahkan pihak Bengkel HOHO MARPOYAN kepada kami, tapi kebanyakan jenis item barang yang di berikan tidak tau apa saja dan untuk apa saja, kerena tidak ada konfirmasi atau pemberitahuan ketika pihak Bengkel PT HOHO MARPOYAN melakukan bongkar pasang.
“Kami sangat terkejut sebanyak itu, kurang lebih 30 item barang yang menurut pihak Bengkel PT HOHO MARPOYAN rongsokan atau barang tak berguna lalu mereka klaim itu barang dari Motor kami. Padahal, cukup jelas keluhan kami dari awal adalah masalah saat dinaikkan gas maka Motor bergetar,” ungkapnya lagi.
Dijumpai di Toko PT HOHO MARPOYAN pada Rabu pagi, bagian Service Advisor, Leo masih juga membantah dan merasa sudah benar apa yang telah mereka perbuat.
“Kami sudah mengerjakan Motor itu dengan baik dan sudah sepengetahuan korban,” kata Leo yang kemudian disusul pertanyaan dari Wartawan bahwa sudah ada keterangan dari korban di hadapan Media, LSM dan Senior Mekanik, tidak ada pemberitahuan dari Bengkel PT HOHO. Lalu Leo terdiam.
Sedangkan bagian Sparepart / Part Kepert, Kholik saat diwawancarai Media di tempat yang sama dan disaksikan banyak Mekanik dan Admin Bengkel HOHO serta sejumlah Konsumen mengatakan, dirinya tidak bisa menanggapi seperti apa kinerja Mekanik, namun dia menyayangkan kondisi yang terjadi dan berharap ada solusi.
“Saya tidak mau menanggapi kinerja Mekanik, samun saya sangat menyayangkan kejadian ini sampai tidak ada konfirmasi ke pemilik Motor saat dilakukan pemasangan alat Sparepart.
Saya minta maaf dan semoga bisa kita cari solusinya. Terlalu cepat tayang beritanya, maunya jangan dulu. Baik lah, tapi yang hari ini ditahan dulu beritanya, biar kami bicarakan dulu solusinya,” kata Kholik.
Lalu kemudian, Awak Media menemui Admin PT HOHO, Nisa dengan tujuan meminta waktu bertemu dengan Kepala Cabang PT HOHO MARPOYAN, Sandra untuk Wawancara seputar persoalan yang terjadi. Lalu Nisa mencari Sandra dan kembali mengatakan agar melalui Kepala Bengkel dulu, Jhun Ferry.
“Pak Sandra ada, apa sudah ada janji bertemu? Baik, saya beritahu dulu. Oh, kata pak Sandra melalui Kepala Bengkel saja, Jhun Ferry. Silahkan tunggu dan duduk, Ferry segera datang,” kata Nisa.
Ternyata, hingga jelang Pukul 11.00.WIB, Jhun Ferry tidak kunjung muncul, artinya dugaan kuat ada unsur kepentingan kongkalikong antara Kepala Bengkel dengan Kepala Cabang serta dengan Mekanik dalam permainan busuk hingga tidak merespon keluhan Konsumen nya. Konsumen Cs pun pulang dengan membawa kekecewaan.
Keluarga Korban Mengecam Keras dan Minta PT. HOHO MARPOYAN Ganti Baru Motor Korban!!
Terkait dengan kronologis kejadian yang dialami korban, pihak keluarga korban mengecam keras perusahaan penjualan Sepeda Motor merk HONDA segera mengganti baru Motor korban.
“Secara tegas!! Setelah kami pertimbangkan dan menyimpulkan kondisi yang terjadi, maka saya minta perusahaan Motor HONDA, khususnya Kepala Cabang PT HOHO MARPOYAN, Sandra untuk segera mengganti baru Motor korban,” tegas Saudara korban, Bamen.
Ia mengungkapkan bahwa, selama 7 bulan atau sejak bulan Juni 2023 Motor tersebut menginap di Bengkel HOHO MARPOYAN, pengguna Motor atau anak dari korban DB menyewa Motor lain untuk perjalanan dalam pekerjaan selama itu pula.
Hingga pada pengambilan Motor di Bengkel HOHO Selasa lalu, korban mengeluarkan biaya tidak sedikit yaitu Rp 4.216.200. Dan, uang itu sebagian dipinjam dari Koperasi. Artinya kerugian korban akibat lamanya perbaikan Motor tersebut, cukup besar.
Sementara, kondisi Motor saat diambil, justeru mengecewakan karena, Kunci macet, Saringan Udara hilang, Plat di bagian atas Tanki patah, Suara mesin kasar, Stang Kore As (Pemutar Mesin Utama) dibongkar tanpa diberitahu ke pemilik.
Selanjutnya, Piston dibongkar, padahal kondisi masih mulus dan bersih, Magnet diganti, dan sejumlah jenis lainnya. Hal ini lah yang membuat kami kecewa atas kecurangan dan atau penipuan pihak PT HOHO MARPOYAN terhadap konsumennya. Jadi mulai saat ini perlu diwaspadai perusahaan tersebut.
“Tuntutan kami cukup beralasan dan sangat memenuhi unsur, yaitu kami minta Motor kami diganti baru. Jika tidak, berarti Kacab PT HH MARPOYAN, Sandra dianggap membenarkan adanya indikasi kuat merugikan para Konsumen PT HH yang berdampak buruk terhadap Masyarakat luas. Apa lagi,” tegasnya.
Apa lagi, sambungnya, “Saya mendapat kabar pada sore Rabu bahwa, ada pengembalian Uang dari PT HH MARPOYAN Rp 60.000 sekaligus meminta maaf kepada korban bahwa ada kesalahan, salah up date nama barang. Artinya, belum masuk ke tahap Penyidikan dan Pembuktian (P-19), pihak PT HH sudah mengakui kesalahannya. Apakah ini masuk unsur Pidana? Kita lihat saja selanjutnya,” beber Bamen.
Sebelumnya diberitakan dengan judul “Sparepart Motor CBR-150CC Diganti Tanpa Konfirmasi ke Pemilik, Diduga PT HOHO Marpoyan Kelabui Konsumen”.
Konsumen merasa kecewa dan merasa dikelabui, dicurangi dan atau dirugikan karena Motor merk Honda milik warga Marpoyan Damai, (DB) dikembalikan dengan kondisi mengecewakan.
Pasalnya, Stang Kore As diganti tanpa konfirmasi ke pemilik, padahal tidak ada kerusakan, dan atau dibongkar paksa sehingga terjadi kerusakan lecet-lecet di bagian Stang Kore As.
Kemudian ada beberapa jenis Sparepart yang diganti tanpa konfirmasi kepada pemilik Motor CBR-150 CC tersebut, di antaranya adalah Piston.
Pemilik Sepeda Motor mempertanyakan ke pihak PT. HOHO seperti apa cara pembongkaran Kore As dan apa efeknya bila diganti dan apa dampaknya?
“Kenapa Stang Kore As, Piston dan Magnet diganti tanpa konfirmasi ke pemilik Motor? Kemudian apakah dengan perubahan itu lalu CC Motor tersebut tetap 150 atau dikurangi dan atau dinaikkan,” kata DB didampingi oleh salah satu Mekanik senior dengan Jabatan Kepala Mekanik dan pihak dari Lembaga Perlindungan Konsumen kepada beberapa Wartawan yang hadir pada Selasa malam, (20/2/2024) Pukul 20.00.WIB.
Selanjutnya, kenapa Magnet diganti tanpa diberitahu dahulu ke pemilik Motor. Harusnya PT HOHO mampu menjaga kepercayaan Konsumen, dan tidak melakukan hal-hal yang mengakibatkan kerugian terhadap Konsumen.
Selama 7 bulan di Toko Mekanik PT. HOHO Marpoyan, baru selesai pada hari Selasa, (20/2/2024) dan pemilik Motor membayar biaya dengan total Rp 4.216,200.
“Saya meragukan PT HOHO ini kerena dinilai tidak transparan. Saya mewakili para Konsumen PT HOHO ini, agar bisa menjaga kepercayaan Konsumen. PT HOHO harus mengganti segala kerugian yang dialami Konsumen. Semoga tidak bertambah banyak Konsumen jadi korban PT. HOHO ini,” ucap DB.
Motor CBR-150 CC milik DB ini, saat tiba di rumah, Kunci Kontak macet, sulit diputar hingga memakan waktu lama. Kemudian saat dihidupkan, kemudian mati dan begitu seterusnya.
“Saat kami jemput di PT HOHO pagi Selasa sekitar Pukul 09.00.WIB, ternyata Saringan Udara hilang dan Motor diserahkan kepada kami dalam kondisi tanpa Saringan Udara. Ini sangat mengecewakan dan merugikan kami selaku Konsumen, setelah kami protes, baru diganti,” ungkap DB.
Terkait kondisi ini, Kepala Cabang PT HOHO Marpoyan yang berada di Jalan Kaharuddin Nasution, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau belum sempat dikonfirmasi hingga terbitnya berita ini dan akan dilanjutkan konfirmasi oleh Media pada hari Rabu, (21/2/2024).
Apa bila pihak PT HOHO lalai, dan atau sengaja melakukan upaya penipuan yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap Konsumen, maka tidak tertutup kemungkinan Konsumen akan membuat laporan ke pihak terkait untuk ditemukan unsur Pidana nya. ***
Editor: RedNV