PEKANBARU, (NVC) – Miris, motor “maut” Honda PCX produk andalan PT Astra Honda Motor (AHM) type ABS disinyalir memiliki kelemahan fatal dan berpotensi mengancam nyawa pengguna.
Dalam beberapa kasus, tidak sedikit Honda PCX mengalami kecelakaan karena permasalahan rem tiba-tiba blong dan tidak berfungsi saat digunakan.
Belum lama viral pemberitaan media, terjadi kecelakaan tunggal menimpa keluarga asal Sidoarjo bernama Sugiarto, 36 tahun bersama istri dan kedua anaknya saat berkendara dengan motor Honda PCX di turunan Gotean, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Rabu (3/1/2024) silam.
Kini, giliran seorang konsumen motor Honda PCX asal Pekanbaru mengalami kendala rem yang sama. Akibatnya, hampir saja menjadi korban kecelakaan saat melintas dari jalan lintas Payung Sekaki menuju jembatan Siak II Palas Kota Pekanbaru, Selasa (12/3/2024) sekira pukul 21.30 malam.
Beruntung saat itu tidak ada korban jiwa, hanya mengakibatkan kap motor pecah dan lecet karena jatuh. Selain itu, barang bawaan milik korban senilai 3 jutaan lebih, rusak dan hancur tak terpakai karena digilas mobil truck beriringan di belakang kendaraan korban.
Ironisnya, saat dikomplain pihak AHM diduga terkesan abai setengah hati dan tidak mau rugi dalam penyelesaian keluhan konsumennya.
Padahal, sudah seminggu berlalu komplain konsumen diterima oleh AHM melalui Dialer Honda PT Tunas Dwipa Matra jalan Hangtuah dan Main Dialer Honda PT Capela Dinamik Nusantara jalan Sukarno Hatta Kota Pekanbaru, pada Jumat (15/3).
AHM berulangkali melakukan komunikasi dua arah dengan korban, namun tidak membuahkan hasil karena sikap AHM yang terkesan tidak mau rugi atas produknya yang bermasalah.
AHM hanya menawarkan uang ganti rugi sebesar 3 juta rupiah berupa DP pembelian 1 unit Honda PCX baru, tidak bersedia menarik kembali unit nya yang bermasalah dan enggan mengganti kerugian materi korban.
Hal itu diketahui dari penawaran AHM kepada Korban melalui Indri Lestari selaku Costumer Care didampingi Eko Wibowo selaku Kepala Cabang dan Gabe selaku Kepala Marketing saat bertemu di Kedai Kopi Jalan Wahid Hasyim Pekanbaru Kota, Jumat sore (22/3).
Indri mewakili AHM menyampaikan rasa empati dan permohonan maaf kepada korban. Tetapi, disampaikan bahwa penggantian unit dan kerugian materi korban belum bisa diakomodir perusahaan AHM karena kendala SOP (Standar Operasional Prosedur).
“Kami dari AHM minta maaf dan turut berempati atas ketidaknyamanan ini, kami berniat menawarkan pemberian DP 3 juta untuk unit PCX baru. Terkait penggantian unit dan kerugian barang senilai 3 juta saat ini kami terkendala dengan SOP,” tutur Indri.
Menanggapi hal itu, Relas selaku Korban yang juga Ketua DPP Persatuan Pemimpin Redaksi Intelektual (PPRI) Bidang Pengelolaan Media, mengaku kecewa. Korban meminta AHM bertanggung jawab penuh atas unit baru nya yang bermasalah sejak bulan pertama digunakan.
“Saya selaku konsumen sangat kecewa tawaran dari AHM, terkesan lari dari tanggung jawab. Apakah seburuk ini tanggung jawab dan pelayanan perusahaan bonafit bertaraf internasional?,” celetuknya kecewa.
Korban berharap AHM, Dialer dan Main Dealer Honda agar lebih bijak menyikapi keluhan konsumen nya. Menurutnya, harga 1 unit motor Honda PCX tidak lah setara dengan nyawa manusia di jalanan.
“Saya berharap AHM melalui Indri selaku Costumer Care lebih bijak dalam menangani produk gagalnya ini. Harga unit PCX tidaklah setara dengan nyawa orang, boro-boro disamakan 3 juta rupiah,” harapnya.
Karena belum ada titik temu antar kedua pihak, Indri Lestari sebagai “jembatan” antara suara Konsumen dan suara Korporasi, berjanji akan meneruskan hal itu ke pihak pengambil keputusan di AHM. Indri berharap akan segera ada solusi terbaik dalam waktu dekat.
Untuk diketahui, pada akhir bulan Januari 2024 silam, Relas selaku Korban pernah mengajukan komplain masalah rem blong Honda PCX pada bulan pertama sejak unit diterima ke mekanik AHASS sambil menunjukkan bukti video dokumentasi.
Saat itu, Kepala Cabang Showroom, Eko Wibowo melalui Kepala Marketing Gabe langsung memerintahkan mekanik AHASS untuk mengganti spare part berupa satu set komplit rem depan yang dikenal istilah bengkel “Kepala Babi”. Namun hasilnya hanya bertahan satu minggu pertama, selanjutnya bermasalah dan kembali mengalami rem blong.
Peristiwa rem blong tersebut terus terjadi secara berulang dan mendadak. Korban terkadang merekam peristiwa menggunakan kamera ponsel sebagai bukti buruknya kualitas safety sepeda motor Honda PCX baru.***
(Bersambung…)