PEKANBARU, RIAU, (NVC) — Kondisi Jalan dalam Kota Pekanbaru, Provinsi Riau semakin menjadi sorotan Warga. Pasalnya, pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Riau menangani kerusakan Jalan ini secara asal-asalan saja.
Sebagaimana keterangan dari pihak Konsultan Pengawas saat bincang-bincang di seputaran Lampu Merah persimpangan Jalan Kaharuddin Nasution – Jalan Raya Pasir Putih – dan arah Jalan menuju Taluk Kuantan pada malam hari akhir Desember 2023 lalu saat sedang melakukan Pengaspalan di sekitar Lampu Merah itu.
Foto keterangan lapangan berhasil didokumentasikan Jurnalis dari Media NADAVIRAL.COM. Kondisi ril di lapangan, terlihat adanya kerusakan dengan bentuk Lubang tersebar, kondisi ini sangat mengancam Nyawa Manusia.
Padahal, di titik ruas jalan tersebut sesuai nama Paket pekerjaan yaitu, PEKANBARU – MUARA LEMBU baru saja dikerjakan oleh pihak BPJN Wilayah II Riau melalui Kontraktor Pelaksana yang diawasi langsung oleh Konsultan Pengawas.
“Nilainya tidak sedikit, sebesar Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar). Namun Anggarannya secara bertahap mulai dari Tahun 2021 sampai 2023. Proyek ini dulu dikendalikan Irzami, sekarang Zami pindah tugas ke Kepulauan Riau (Kepri),” kata (Vr) dari Konsultan.
Kondisi ini belum ada tanggapan resmi dari Kepala Satuan Kerja BPJN Wilayah II Riau, Herison. Mesti sebelumnya telah dikonfirmasi oleh Redaksi Media ini, namun tidak merespon.
Saat Awak Media ini mengambil foto lapangan, pada Kamis (18/4/2024) lalu, warga yang berjualan di sekitar kerusakan Jalan itu bersama warga yang melintas sempat bertanya kepada Awak Media, kenapa kondisi jalan ini hancur. Padahal baru saja dikerjakan?
“Kami perhatikan jalan ini baru saja dikerjakan awal Desember 2023 lalu oleh Kontraktor. Ini jelas sekali buruk kinerjanya dan ada indikasi Korupsi, semoga ini dapat diusut oleh APH,” kata Warga.
Sebelumnya, pihak Konsultan menyatakan plang Papan nama proyek ini berada di ujung Jalan Sudirman (Pelita Pantai) Pekanbaru, dan satu lagi berada di Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi.
Namun saat Tim melakukan investigasi di lapangan pada 01 April 2024 lalu, plang nama proyek baik di Pekanbaru maupun di Muara Lembu tidak ada terlihat sama sekali.
Warga merasa curiga dan meyakinkan terjadi indikasi Korupsi dalam pelaksanaan proyek ini. “Kalau Anggaran nya Rp 200 miliar, kami sangat yakin banyak yang di Korupsi karena Anggaran tidak sesuai hasil kerja lapangan. Ini harus dilaporkan supaya transparan dan ketahuan Korupsi nya,” ujar warga.
Menanggapi keluhan warga ini, pihak DPP PPRI dan DPD LSM BAKORNAS Riau memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada warga yang meminta kasus dugaan Korupsi pada proyek Pemeliharaan Jalan Nasional di Riau di laporkan kepada APH dan pihak terkait lainnya. (Tim)
Editor: Red
Foto: Milik/Dok Media NVC