PPRI Kritisi Kinerja Kadis PUPR Pekanbaru, Anggaran Rp 5,247 Miliar, Kondisi Jalan Parit Indah Membahayakan Pengendara

- Jurnalis

Kamis, 2 Mei 2024 - 19:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oplus_0

oplus_0

Pekanbaru, RIAU, (NVC) — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Pemimpin Redaksi Intelektual (DPP – PPRI) kembali mengkritisi kinerja Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah.

Pasalnya, proyek Pemeliharaan Jalan Parit Indah, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru yang dikerjakan Tahun Anggaran 2023 lalu dengan biaya APBD Pekanbaru sebesar Rp 5,247 miliar, kondisinya sangat memprihatinkan.

“Kadis PUPR Pekanbaru seharusnya memberi klarifikasi kepada Media apa kendala hingga Jalan Parit Indah itu kondisinya membahayakan pengendara. Sedangkan nilainya Rp 5 miliar lebih. Bukan malah bungkam saat dikonfirmasi Jurnalis,” kata salah satu pengurus DPP PPRI. Kamis, (02/05/2024).

Menindaklanjuti pemberitaan sebelumnya oleh Media nadavira.com, Awak Media kembali menghubungi Kadis PUPR Kota Pekanbaru melalui Telepon WhatsApp, Pukul 19.01.WIB, namun meski panggilan masuk berdering, Edward yang biasa dipanggil Edu ini tetap tidak mau merespon hingga berita ini tayang lagi.

Diberitakan sebelumnya, Kondisi Jalan di Jantung Kota Pekanbaru Mengancam Keselamatan Jiwa.

Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengeluh saat melintasi ruas Jalan Parit Indah, Kecamatan Bukit Raya. Tepatnya di samping Gedung Kantor PGRI.

Saat seorang Jurnalis dari Media On-Line nadaviral.com melintasi jalan itu, spontan saja melihat warga Pengendara Sepeda Motor (Pemotor) yang hendak mengelakkan Lubang berjejeran itu terjatuh begitu saja. Selasa, (16/4/2024), Pukul 10.55.WIB.

Selain korban mengalami luka lecet ringan, juga Sepeda Motornya mengalami lecet-lecet. Korban kemudian beranjak meninggalkan lokasi kejadian pergi begitu saja.

Warga Pengendara lainnya bernama, Firdaus melihat kejadian itu, berhenti lalu bertanya kenapa sampai seperti ini kondisi jalan dalam Jantung Kota kita?

“Saya perhatikan kondisi jalan buruk ini sudah berlangsung hingga belasan Tahun belakangan ini. Kenapa Pemerintah Kota membiarkannya, kondisi buruk jalan ini jelas sekali mengancam keselamatan Jiwa Manusia,” keluhnya.

“Sepertinya jalan ini baru saja dikerjakan, tapi kenapa banyak yang rusak, Lubang dimana-mana, apakah uang proyek ini dikorupsi Pemerintah Kota atau Kadis PUPR, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas?,” tanya Daus agak aneh.

Padahal, ruas Jalan Parit Indah, Kecamatan Bukit Raya ini baru saja dilakukan Pemeliharaan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas PUPR Kota pada Tahun 2023 (1 Tahun) lalu.

Anggaran Pemeliharaan jalan ini tidak sedikit, mencapai Rp 5.247.434.800 dengan sistem pekerjaan Aspal dan sebagian Patching.

Sedangkan Kontraktor Pelaksana yaitu PT. Bina Riau Sejahtera (BRS) dan Konsultan Pengawas PT. Persada Nusantara Consultant (PJC).

Masa waktu pelaksana selama 120 Hari Kalender dan masa Waktu Pemeliharaan selama 180 Hari Kalender, sesuai dengan Nomor Kontrak: 003/SP-KONT/PPK-BM/V/2023 dengan Tanggal Kontrak, 2 Mei 2023.

Waktu masa pemeliharaan jalan ini diperkirakan telah berakhir per Maret 2024. Namun, kondisi lapangan sejak awal hingga pertengahan bulan April 2024 ini, benar-benar mengejutkan karena kondisi terkini Jalan Parit Indah yang menelan dana APBD 2023 sebesar Rp 5,247 miliar sangat tidak sesuai dengan biaya yang di anggarkan.

Baca Juga :  ITWASDA Polda Riau Melakukan Audit Kinerja Tahap I 2024 di Polres Kampar

Kondisi realita Jalan Parit Indah saat ini, mulai dari persimpangan Jalan Parit Indah-Jalan Jenderal Sudirman hingga titik Lampu Merah Simpang Empat Jalan Labersa-Parit Indah, sangat menakutkan dan mengancam Jiwa Manusia.

Menanggapi hal ini, Pengurus DPD LSM BAKORNAS Provinsi Riau, Bamen kepada Awak Media mengatakan, pihaknya sangat tidak percaya dengan nilai anggaran proyek Pemeliharaan Jalan Parit Indah yang baru saja berakhir masa pemeliharaannya pada Maret 2024 ini, dengan kondisi fisik pekerjaan yang sangat memprihatinkan.

“Menurut analisa saya, setelah saya melakukan penelitian, melihat langsung kondisi lapangan, nilai anggaran dengan kondisi hasil pekerjaan terkini sangat tidak sesuai. Saya kira ini idealnya perlu ditelusuri lagi untuk menemukan fakta sesungguhnya, supaya transparan dan akuntabel,” kata Bamen.

Lanjut Bamen, “Jika Masyarakat Kota merasa curiga dan menduga ada indikasi Korupsi dalam pelaksanaan Proyek Pemeliharaan Jalan Parit Indah ini, maka itu sudah menjadi Hak Masyarakat untuk meneruskannya ke APH dengan membuat Laporan melalui Lembaga berkompeten,” pungkasnya.

Berkoordinasi ke semua pihak terkait, seperti Inspektorat, Ahli Konstruksi, Konsultan, Praktisi, Akademisi dan BPK RI. Alokasi anggaran pembangunan harus transparan dan wajib diketahui publik sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

“Dengan begitu, semua dapat melakukan peran serta, maka pertanyaan Masyarakat pasti terjawab. Masyarakat berhak mempertanyakan hal itu karena sumber dana pembangunan itu adalah dari Uang Rakyat juga,” tutup pria yang juga Ketua DPP PPRI ini.

“Kondisi Buruk Ruas Jalan di Daerah Lainnya”

Selain kondisi buruk Jalan Parit Indah ini, di hari yang sama, para Awak Media juga menemukan kondisi jalan buruk di ruas Jalan Utama, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya. Tepatnya di tikungan sebelum dan sesudah SDN.

Di ruas jalan itu, sering sekali pengendara terperosok akibat Lubang yang berserakan hingga kendaraan mengalami rusak karena terbanting di sejumlah lubang.

Berikutnya, juga menemukan kondisi jalan buruk di Jalan Sei.Mintan, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya. Tepatnya dekat SMPN 35 Pekanbaru.

Kondisi jalan ini sama persisnya kondisi Jalan Utama menjelang Jalan Tengku Bey. Warga sangat mengeluh dan meminta perhatian Pemerintah melalui Dinas PUPR Pekanbaru.

Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah ketika dikonfirmasi Awak Media pada Selasa, (16/4/2024), Pukul 15.47.WIB via pesan WhatsApp dan juga melalui Telepon WA, pesan masuk namun yang bersangkutan tidak membalas konfirmasi tertulis Itu dan juga tidak mau menjawab Telepon.

Aktivis Kontrol Sosial merekomendasikan Edward Riansyah yang biasa disapa Edu ini lebih baik jadi Petani dan atau Penjual Sayuran saja karena mengabaikan konfirmasi Awak Media. Petani atau Penjual Sayuran lebih layak menggantikan posisi Jabatan Edu. ***

Editor    : Red
Sumber : NadaViral.Com

Berita Terkait

Polda Sumut Berkomitmen Berantas Narkoba Hingga ke Akar – Akarnya
Kasat Lantas Polres Nias Antar Ibu Sitilina Gea ke Bandara Binaka untuk Mendapatkan Penanganan Medis di Medan
Direktur Keamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kunjungi Lapas Kelas IIA Pekanbaru
Ketum Fast Respon Harapkan Wartawan Bersinergi dengan Semua Pihak
Sekretaris Desa Kelebuk Edi Sabirin Hadiri Peringatan Isra’ Wal Mi’raj di Masjid Nurul Huda Desa Kelebuk
HUT Ke-1 Media BintangNasional.com, “Satu Tahun Perjalanan, Satu Tahun Dedikasi untuk Berita Berkualitas”
Apel Senin Pagi Pemerintah Desa Kelebuk, Ingatkan Kedisiplinan dan Jaga Menjaga Kebersihan
Edi Sabirin Sekretaris Kelebuk Pimpin Apel Pagi dan Berikan Arahan Kepada Jajarannya Agar Laksanakan Tugas Sesuai Dengan Sop

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 00:15 WIB

Polda Sumut Berkomitmen Berantas Narkoba Hingga ke Akar – Akarnya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 21:02 WIB

Kasat Lantas Polres Nias Antar Ibu Sitilina Gea ke Bandara Binaka untuk Mendapatkan Penanganan Medis di Medan

Sabtu, 8 Februari 2025 - 18:28 WIB

Direktur Keamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kunjungi Lapas Kelas IIA Pekanbaru

Sabtu, 8 Februari 2025 - 18:24 WIB

Ketum Fast Respon Harapkan Wartawan Bersinergi dengan Semua Pihak

Sabtu, 8 Februari 2025 - 18:20 WIB

Sekretaris Desa Kelebuk Edi Sabirin Hadiri Peringatan Isra’ Wal Mi’raj di Masjid Nurul Huda Desa Kelebuk

Berita Terbaru