Pekanbaru, RIAU, (NVC) – Laporan Masyarakat terkait masalah pembangunan Semenisasi Jalan Lapangan Bola RT 01- RW 01, Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru yang dikerjakan asal jadi pada bulan Februari 2024, tidak ditanggapi dan diabaikan oleh Kabid Perencanaan Utilitas Umum (PSU) dan Kadis Pemukiman Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Pekanbaru.
Pasalnya, hasil pekerjaan jalan yang merupakan satu-satunya akses keluar masuk Masyarakat dikerjakan asal jadi sehingga belum sampai 2 bulan setelah siap dikerjakan sudah rusak dan patah-patah.
Bahkan dikhawatirkan tidak sampai 6 bulan pembangunan Semenisasi Jalan yang tidak sesuai standarisasi tersebut akan hancur.
Demikian hal yang diungkapkan oleh Tokoh Masyarakat setempat, M.Yusuf Laia kepada Media. Selasa, 26 Maret 2024 di Muara Fajar.
“Kami Masyarakat disini sangat menyayangkan sikap Kabid PSU, terlebih-lebih Kepala Dinas PRKP Pekanbaru, karena dinilai tidak menanggapi dan mengabaikan laporan Masyarakat tentang pembangunan Semenisasi jalan yang mereka kerjakan tidak memenuhi standar (Asal Jadi),” kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, pembangunan Semenisasi Jalan tersebut dari awal sudah bermasalah, pada bulan Desember 2023, sudah dibangun kian oleh pemerintah, dengan volume Panjang 200 Meter, Lebar 4 Meter Tinggi 15 CM dan pakai Besi, tetapi karena persaingan Politik kurang sehat dan berbeda pilihan.
“Pembangunan Semenisasi Jalan yang seharusnya dilaksanakan pada pertengahan Desember 2023, justeru dihalangi/dibatalkan oleh A.ST, salah seorang oknum Tim Sukses salah satu Caleg DPRD Kota Pekanbaru inisial DF.
Pada saat itu 4 orang pekerja dari Pemborong atau Kontraktor sedang meratakan tanah sekaligus memasang Mal yang didampingi oleh sejumlah Masyarakat setempat, namun tiba-tiba A.ST Tim Sukses oknum Caleg dari Golkar Inisial DF. Melarang dan mencabut Mal yang sudah dipasang oleh Tukang bersama masyarakat, sambil marah-marah, dengan alasan harus DF yang membangun jalan itu,” ungkapnya
“Biar DF yang membangun jalan ini, kalau dia tidak mau membangun, saya yang bangun, jelas YUSUF menirukan ucapan A.ST, supaya A.ST tidak menghalangi/membatalkan pembangunan Jalan yang sedang dikerjakan, RW 02 Kel. Muara Fajar Timur itu.
SY. Malik, yang memperjuangkan Pembangunan Jalan Lapangan Bola RT 01 yang mendampingin orang kerja telah berupaya melakukan pendekatan kepada A.ST. Malik mengatakan, “Kalau DF mau membangun Jalan ini, nanti setelah pekerjaan ini selesai, bisa kalian sambung/dilanjutkan lagi, tolong jangan halangi pekerjaan ini, biarkan orang ini bekerja,” minta Malik.
Namun A.ST tetap melarang orang kerja dan membatalkan proyek jalan tersebut, sehingga para pekerja takut karena ST trus marah-marah sambil mencabut Mal yang sudah terpasang.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, pekerja langsung pulang dan keesokan harinya mereka bawa pulang peralatan yang sudah terlanjur dibawa di lapangan.
Yusuf kembali menambahkan, padahal pembangunan jalan yang akan dikerjakan tahun 2023 lalu sepanjang 200 M, Lebar 4 M Tinggi 15 Cm, Pakai Besi, sehingga layak sesuai kondisi Jalan tersebut. Sebab kurang lebih 60 Kepala Keluarga yang sudah bertahun-tahun menderita dengan kondisi jalan yang berlumpur ini.
“Tapi sayangnya hanya karena mempertahankan ego dan kepentingan Oknum Tim Sukses demi mendukung salah satu Caleg, masyarakat kehilangan pembangunan jalan yang berkualitas dan kokoh,” tegas Yusuf.
Kemudian pada Sabtu (03/02/2024), peralatan kerja dibawa di lokasi bersama pekerja yang di angkut dengan menggunakan Mobil DUMP TRUCK ber Plat Merah.
Menurut informasi, pembangunan jalan Semenisasi yang diperkirakan sepanjang kurang lebih 150 M itu, yang diduga dibangun melalui Oknum Caleg berinisial DF dari Partai Golkar, namun hasil pelaksanaannya di lapangan sangat mengecewakan, dikerjakan asal jadi.
“Akibat pekerjaan yang asal jadi baru 1 bulan setelah siap dikerjakan sudah patah-patah, yang lebih mengecewakan lagi, laporan masyarakat yang disampaikan secara resmi kepada Kadis PRKP Pekanbaru, sampai saat ini tidak ada tanggapan,” jelas Yusuf.
Di tempat yang sama, Tokoh Masyarakat setempat, M.Rauf Laia mengaku sangat kecewa dengan hasil pekerjaan Semenisasi Jalan yang terkesan dikerjakan tidak sesuai Standarisasi Nasional Indonesia (SNI), asal jadi saja, hasil pekerjaan jalan yang diduga hanya dijadikan alat kampanye untuk mendapatkan dukungan suara oleh salah satu oknum Caleg, pada pemilu 14 Februari 2024.
Baru 1 bulan setelah selesai dikerjakan, sudah rusak karena ketebalannya tidak sesuai standar/bervariasi, mulai 3,5, 9, Cm. Tentu ini sangat merugikan masyarakat, karena tidak sesuai yang diharapkan, coba lihat baru 1 bulan sudah patah-patah, terlihat Kerikil berserakan di tengah jalan, bahkan Kerikil yang berserakan di jalan sangat membahayakan warga yang melintasi jalan ini,” jelas M.Rauf.
Pada saat pelaksanan Semenisasi jalan ini, tidak pernah kelihatan pengawas dari Dinas terkait, padahal Armada / Angkutan bahan material (Coran) dilansir dengan mobil Dump Truck ber Plat Merah BM 8318 TP milik Pemerintah.
Rauf menambahkan, pada Bulan Desember 2023, Jalan ini mau dibangun kian oleh Pemerintah, pada waktu itu pihak pekerja/tukang dan Tenaga Ahli bangunan dari rekanan Kontraktor sudah turun ke lapangan.
Bahkan sudah sempat dipasang Mal, rencana metode pekerjaan setelah selesai pemasangan Mal, baru di Cor Beton K 250 yang diangkut dengan Ready Mix dan harus menggunakan Besi yang sudah disiapkan oleh pemilik proyek saat itu.
“Tapi celakanya, pada saat para tukang sedang bekerja memasang Mal yang dibantu oleh sejumlah Masyarakat, tiba-tiba Oknum Tim Sukses salah satu Caleg dari Partai Golkar A.ST datang langsung mencabut Mal yang sudah dipasang, sambil marah-marah.
“Akibat tindakan arogansi A.ST, Masyarakat kehilangan pembangunan yang bermutu dan berkualitas. “Kami minta kepada Kadis PRKP Pekanbaru agar laporan yang telah disampaikan oleh masyarakat terkait dugaan kecurangan/asal jadi nya, pembangunan Semenisasi Jalan tersebut ditanggapi dan segera diperbaiki kembali dan ketebalan jalan itu ditambah lagi, kasihan Masyarakat yang melewati jalan itu ke depan,” ungkap Rauf.
Sejumlah Masyarakat yang dikonfirmasi oleh Tim Wartawan di lapangan yang tidak disebut namanya satu persatu mengatakan, proyek Japan ini tidak layak manfaat atau gagal Konstruksi.
“Pembangunan jalan ini sangat mengecewakan karena tidak sesuai yang kami harapkan, ketebalannya diduga tidak sampai 10 cm, kemudian campuran Semen nya asal-asal saja, kita lihat saja baru 1 bulan dikerjakan sudah patah-patah Kerikil dan Pasir sudah mulai kelihatan, paling lama 3 bulan ke depan, jalan ini akan lebih parah dari sebelumnya, karena ini adalah jalan Umum, bukan Gang, yang melewati kendaraan Colt Diesel,” ungkap warga.
“Pembangunan jalan ini, diduga hanya digunakan untuk alat kampanye agar masyarakat memilih salah satu Oknum Caleg pada pemilihan Umum 14 Februari 2024. Kami harapkan kepada Pj. Wali Kota Pekanbaru Bapak Muflihun,S.STP.M. AP mengevaluasi kinerja para pejabat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Pekanbaru, karena SKPD ini diduga tidak serius mengawasi pekerjaan proyek yang dibangun melalui uang Rakyat, kami menduga nasib buruk pembangunan jalan ini juga terjadi terhadap pelaksanaan proyek-proyek lainnya,” tutur Masyarakat ini mengakhiri.
Menanggapi Hal itu, Pengurus Dewan Pimpinan Pusat LSM-Komunitas Pemberantas Korupsi (KPK) Tehe Z Laia kepada Media mengatakan, terkait permasalahan pembangunan Semenisasi Jalan itu, sudah berkali-kali disampaikan kepada pihak Dinas PRKP Pekanbaru, baik melalui PPTK, Kabid, Prasarana, Sarana Perencanaan Utilitas Umum (PSU).
“Bahkan laporan kami selaku masyarakat yang melewati Jalan tersebut setiap hari yang kami sampaikan Kepada Kepala Dinas PRKP sampai saat ini tidak ditanggapi, pekerjaan yang dinilai tidak memenuhi standar ini, sudah kita sampaikan kepada Sekda Kota Pekanbaru melalui WhatsApp, namun tetap tidak ada respon,” katanya.
Lebih lanjut Tehe menjelaskan, “Pembangunan Semenisasi Jalan yang diduga dijadikan alat politik oleh Oknum Caleg untuk mendapatkan dukungan suara Masyarakat pada Pemilu tanggal 14 Februari 2024 lalu, pelaksanaannya diduga tidak sesuai standar (asal jadi). Akibatnya baru 1 bulan setelah siap dikerjakan sudah rusak dan patah-patah,” ujarnya.
“Pada tanggal 20 Februari 2024, Kami dari perwakilan Masyarakat setempat telah mendatangi Kantor Dinas PRKP Pekanbaru untuk menyampaikan kondisi Jalan tersebut, pada saat itu kami diterima oleh Bagian Fungsional, Nanda, ST. Saat itu pak Nanda menjelaskan, teknis pekerjakan O&P ketebalannya 15 Cm, dan dikerjakan langsung oleh Dinas,” sambungnya.
“Informasi dari Bapak-Bapak nanti saya sampaikan sama ke pak Kabid PSU dan kepada pak Kadis. Kebetulan sekarang beliau lagi ada Audiensi, tinggalkan saja no HP nya, kalau sudah saya sampaikan sama pak Kabid dan pak Kadis, kami hubungi biar tim turun ke lapangan,” kata Tehe mengutip ucapan dan janji Nanda.
“Kemudian tanggal 23 Februari 2024, kita hubungi Prasarana, Sarana Perencanaan Utilitas Umum PSU, Martin Manoluk, ST. Pada waktu itu, Martin telah berjanji akan menindaklanjuti setelah memanggil Tim dan Marolop selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), ternyata sampai sekarang sama sekali tidak ada tindak lanjut dari Kabid PSU,* jelas Tehe lagi.
Karena tidak ada respon dari Martin, 14 Maret 2024, Masyarakat menyampaikan laporan resmi kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Pekanbaru, Namun tetap juga sampai sekarang sama sekali tidak ditanggapi.
“Rencana kita bersama Masyarakat, apa bila ketebalan pembangunan Semenisasi Jalan Lapangan Bola ini tidak segera ditambah dan disesuaikan dengan SNI, kami masyarakat akan menemui Pj. Wali Kota untuk menyampaikan permasalahan Jalan ini, dan sekaligus kita laporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar kegiatan Proyek jalan tahun lalu yang diduga tidak sesuai Spesifikasi Teknis. Apa bila terbukti ditemukan kecurangan, kita minta APH segera mengusutnya dan menangkap pihak yang terlibat,” tegas Tehe Laia.
Kabid PSU, Martin Manoluk dan PPTK, Marolop yang dikonfirmasi Media ini pada Jum:at (293/2024) melalui pesan WhatsApp, namun keduanya tidak membalas atau tidak merespon. ***
Editor: Bamen