RIAU, (NVC) – Dunia jagat Maya kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video call sex (VCS) Sekda Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Fauzi Erizal dengan sebuah video berdurasi 1 menit 50 detik beredar di media sosial Facebook.
Video tersebut diupload di sebuah akun google melalui akun blogspot bodong dan disebarkan pertama kali oleh akun Facebook Nur Ainun. Diduga akun Nur Ainun tersebut juga merupakan akun retasan atau bajakan dari nama Rita Abu Bakar.
Video tersebut beredar sejak dua hari lalu atau tanggal 22 maret kemarin menggunakan akun Facebook Nur Ainun hingga akhirnya video itu viral karena banyak pengguna Facebook lainnya yang ikut melakukan share.
Diduga Sekda Rohil sengaja dijebak untuk melakukan vcs melalui sambungan WhatsApp (WA) oleh oknum yang diduga berasal dari salah satu Lapas. Kemudian dalam VCS itu dilakukan rekam layar saat memperlihatkan adanya seorang wanita tanpa busana.
Setelah mendapatkan rekaman video layar tersebut, oknum yang diduga berasal dari salah satu Lapas tersebut kemudian diketahui memintai sejumlah uang kepada Sekda agar video tersebut tidak disebar luaskan. Namun, karena permintaan nya tidak dipenuhi akhirnya video tersebut menjadi menyebar.
Beredar nya video syur tersebut juga mendapat perhatian serius dari Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP, M. Si. Bahkan, Bupati menyebutkan akan mengambil langkah tegas dengan melaporkan persoalan itu ke tim Siber Polda Riau.
“Kami akan melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan guna memastikan kebenaran dan sudah membuat laporan ke tim Siber Polda Riau tentang video tersebut yang mirip dengan Fauzi Efrizal dan sedang viral di media sosial saat ini,” kata Bupati, Minggu (24/3/2024).
Bupati juga menghimbau kepada seluruh masyarakat dan para awak media agar tidak terprovokasi dalam menyikapi beredarnya video syur yang diduga mirip dengan Sekda Rohil Fauzi Efrizal.
“Karena kita saat ini kita belum mengetahui secara pasti terkait kebenaran video tersebut, kita sudah berkoordinasi dengan lembaga yang berwenang untuk segera memproses temuan ini agar tidak menjadi polemik dimasyarakat dan publik nantinya,” jelas Bupati. (Rilis / Bersambung…)