Pekanbaru, RIAU, — Persoalan yang terjadi di antara Warga Jema’at dengan Pengurus Gereja BNKP Resort 57 Pekanbaru-Riau, hingga saat ini belum menemukan titik terang.
Justeru semakin menjadi bahan pembicaraan di kalangan Warga Jema’at hingga di masing-masing Lingkungan dan terlebih-lebih di dalam Grup WhatsApp Jema’at Gereja BNKP Pekanbaru.
Berlarut-larutnya persoalan ini, diduga karena tidak adanya respon baik dari Pendeta, Majelis hingga BPMJ BNKP R-57 Pekanbaru. Ada pun sekedar tanggapan dari BPMJ, diduga tidak memuaskan Warga Jema’at.
Padahal, Sidang Majelis SINODE ke-61 Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) akan digelar pada Bulan Agustus 2024 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Hal ini sesuai hasil rapat yang digelar pada Rabu, (15/06/0/2024) lalu. Sekretaris BPHMS, Pdt. Ya’aman Zega, S Th., M.Min, Bendahara, Pdt Fonaso Mendrofa S.Th dan Ketua BPMS, Pdt Oklisman Gulo, S.Th , M. Min., MM juga menghadiri rapat tersebut.
Seputar konflik kecil antara sejumlah warga Jema’at BNKP R-57 Pekanbaru-Riau dengan Pengurus BNKP R-57 (BPMJ dan Majelis) terkait persoalan proyek Pemasangan Kanopi di samping Gereja tersebut.
Menurut warga, pemasangan Kanopi itu tidak sesuai harapan dan terjadi pengelembungan Anggaran. Kemudian Kanopi yang sudah dipasang mengancam keselamatan warga Jema’at karena beberapa kelemahan pada teknis pelaksana amburadul, tidak ada RAB dan atau Bestek serta tidak ada Kontrak Kerja, dan tidak ada Panitia Pembangunan.
Anggaran Kanopi tersebut sebesar Rp 185.000.000, pencairan kemungkinan tiga Tahap, biaya yang sudah dikeluarkan diperkirakan sebanyak Rp 150.000.000.-
Oleh sebab itu, warga melakukan protes mulai dari memasang atau menempelkan selembaran kertas pada Dinding Gereja sebagai bentuk himbauan.
Kemudian memasang Spanduk sebagai bentuk himbauan dan protes, melakukan pertemuan Rapat dalam Forum Diskusi Jema’at BNKP R-57, dengan kesimpulan Rapat menolak kelanjutan pekerjaan Kanopi sebelum persoalan yang dituntut diselesaikan.
Menurut warga, bahwa Selembaran Kertas dan Spanduk berukuran kecil yang sebelumnya telah ditempel pada Dinding Gereja sebagai bentuk himbauan, sempat hilang. Menurut Warga Jema’at, bahwa ada Pengurus BPMJ mengaku memang ada pihak yang melepas Selembaran Kertas dan Spanduk itu.
Kemudian, warga Jema’at mengirim Surat ke:
1. SNK
2. Pendeta
3. MAJELIS
4. BPMJ. Dan ke
5. BPMS-BPHMS
Namun, warga merasa sangat kecewa karena Surat mereka tidak direspon sama sekali oleh pihak sebagaimana disebutkan dalam tujuan Surat tersebut.
Bahwa, pada tanggal 20 April 2024, antara pihak yang protes dengan pihak Pendeta dan pengurus BPMJ serta Majelis sempat terjadi argumentasi menegangkan dan hampir adu Jotos. (Video terlampir). Peristiwa itu terjadi di Gereja setempat.
“Saya tidak ribut soal masalah Kanopi, tetapi saya emosi karena Ama Silva Zendrato menyebut Orang Tua kami yang tidak terkait dengan masalah Kanopi,” kata salah satu warga BNKP R-57 inisial MG kepada nadaviral.com beberapa waktu lalu via pesan WhatsApp.
Saat ini warga Jema’at meminta sikap tegas dari pihak BPMS-BPHMS untuk menanggapi dan mencari solusinya.
Sebab, atas persoalan ini, banyak sekali warga yang merasa terganggu dan tidak nyaman karena hal ini di perdebatkan di dalam mana-mana, termasuk di dalam Grup WhatsApp Jema’at BNKP R-57.
Ketua BPMS, Okliman Gulo yang dikonfirmasi nadaviral.com pada Kamis, (16/05/2024), Pukul 13.59.WIB via pesan WhatsApp mengatakan sangat berterima kasih atas informasi yang disampaikan.
“Terimakasih informasinya. Saya pribadi telah mendengarnya. Tidak banyak saya mengomentari, saya berharap segera diselesaikan. Kita jaga nama baik Gereja BNKP di Pekanbaru,” harap Ketua BPMS.
Okliman menambahkan, “Kalau ada kesalahpahaman, diluruskan. Perlu duduk bersama, mendudukkan masalah mencari akar penyebabnya dan menemukan solusi. BNKP BERSATU MELAYANI dan MENJADI BERKAT,” tambah Okliman.
Redaksi Media ini juga menyampaikan kepada Ketua BPMS bahwa, sebelumnya telah diajukan konfirmasi kepada Sekretaris Umum BPMS, Ya’aman Zega, namun tidak merespon.
Ketua BPMS, Okliman mengatakan, kemungkinan yang bersangkutan sedang banyak kesibukan. “Baik pak, mungkin sedang sibuk,” jawab Okliman Gulo secara singkat.
Sebelumnya, Awak Media ini juga telah meminta keterangan dari Kontraktor Pelaksana, diduga bernama Lauren alias Johanes. Namun yang bersangkutan hanya menanyakan dari mana, siapa nama tanpa memberikan klarifikasi soal pelaksana proyek Kanopi tersebut.
Tujuan Awak Media ini melakukan konfirmasi untuk mendapatkan informasi sebagai keseimbangan konsumsi berita di publik serta memastikan proyek itu terlaksana sesuai besar Anggaran biaya dan Kualitas Konstruksinya.
Mengingat proyek Kanopi ini menjadi bahan pembicaraan Warga Jema’at dalam waktu beberapa Minggu belakangan ini. Untuk mencari solusi ini tentu dibutuhkan sikap profesional dari pihak pengambil kebijakan, bukan membiarkan dan seakan tidak mau tau serta tidak peduli.
Pantauan Awak Media di Grup tertentu yang erat kaitannya pada pembahasan persoalan Kanopi tersebut. Warga mengecam apa bila tidak ada solusi untuk dilakukan pertemuan duduk bersama mencari solusi, maka akan ditempuh jalur alternatif lainya. ***
Penulis: Bowoziduhu Bamen