PEKANBARU, RIAU, (NVC) — Setelah menempuh penerbangan dari Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatra Selatan, Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau untuk melanjutkan kunjungan kerja pada Jumat, 31 Mei 2024.
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 (RI-1) yang membawa Presiden dan rombongan mendarat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru sekitar pukul 08.30.WIB.
Di bawah tangga Pesawat, tampak Forkompinda menyambut kedatangan Presiden yakni Pj. Gubernur Riau S.F. Hariyanto, MT. Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Agus Hariadi, Pangdam I / Bukit Barisan, Mayjen TNI Mochammad Hasan.
Kemudian, Kapolda Riau Irjen Pol. Mohammad Iqbal, Pangkoarmada I Laksda TNI Yos Suryono Hadi, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, Kajati Riau Akmal Abbas, dan Danlanud TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma TNI Feri Yunaldi.
Ada pun beberapa hal yang dilakukan Presiden RI ke Riau sebagaimana telah disampaikan di Sosial Media antara lain, meresmikan IPAL di Kota Pekanbaru, meresmikan Jalan Tol di Kabupaten Kampar.
Setelah itu, Presiden RI berangkat ke Dumai untuk meresmikan proyek Pembangunan Air Bersih di 3 (tiga) Kabupaten dan Kota yaitu, Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Bengkalis (DUROLIS).
Pantauan Media nadaviral.com di lapangan, Presiden mengutus Menteri PUPR, Basoeki untuk meresmikan proyek IPAL di Kota Pekanbaru, tepatnya di Kecamatan Tenayan Raya. Mengingat akses jalan di daerah itu sangat sempit dan daerah Rawa yang berdekatan di Sungai Siak.
Sedangkan di Kota Dumai, Presiden meresmikan DUROLIS pada Sabtu, 01 Juni 2024. Setelah itu, Presiden menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Kota Dumai.
Warga Pekabaru, Kampar dan Kota Dumai yang mengetahui kedatangan Kepala Negara Indonesia ini ke Riau, ada beberapa hal menjadi tuntutan seperti masalah Lingkungan, Lahan Perkebunan dan Kehutanan, Judi dan kesenjangan Sosial lainnya.
Warga berharap merespon dan menjadikan perhatian khusus masalah kasus Lahan Ilegal, Mafia Tanah, Pertambangan Ilegal, Korupsi, segala Jenis Judi. Karena selama ini, APH di Riau seperti tutup mata saja atau berpura-pura tidak mengetahuinya.
“Jika kami diberi kesempatan, kami kami siap menyampaikan beberapa hal ini langsung kepada Presiden Jokowi, kami punya Data dan kami bisa mempertanggung jawabkan ya,” ungkap warga.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum DPP Perkumpulan Pemimpin Redaksi Intelektual (PPRI), Bowoziduhu Bamen angkat bicara.
Bamen yang merupakan Owner Media nadaviral.com ini, mendorong Presiden RI Jokowi untuk mendengar dan menyimak beberapa keluhan seperti yang disebutkan sejumlah warga baik Pekanbaru, Kampar dan Kota Dumai.
Terkait beberapa keluhan yang disampaikan warga, berharap Presiden mendengar lalu mengarahkan Kepala ATR/BPN, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Riau, Kajati Riau, Gubernur Riau, Kapolda Riau serta unsur Kompeten lainnya untuk segera menindaklanjuti keluhan warga tersebut.
Terkait persoalan Lingkungan, Lahan dan atau Perkebunan, seperti dugaan kasus Suap yang dilakukan PT. Suntara Gajapati (SG) Rp 5,550 miliar kepada sejumlah oknum, serta dugaan tidak adanya HGU peda Perkebunan Sagu seluar 200 Hektar milik Big Bos PT SG, Sunarta di Kabupaten Meranti.
“Ada beberapa hal persoalan yang disampaikan warga Riau, kita mendukung Presiden untuk memproses masalah tersebut dan tidak harus menunggu gebrakan APH di Riau ini yang terbilang lamban dan seakan tidak peduli dengan hal itu,” ujar Bamen yang juga pengurus PWDPI Riau ini kepada beberapa Media di Kota Dumai. Jum’at, (31/5/2024). ***
Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden, PPRI dan PWDPI
Foto: Muchlis Jr
Editor: Red